Bek Athletic Club, Yeray Alvarez, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah diskors sementara karena hasil tesnya positif menggunakan zat terlarang setelah pertandingan Liga Europa melawan Manchester United pada bulan Mei.
Bek tengah berusia 30 tahun itu mengatakan ia mengonsumsi zat tersebut “tanpa sadar” melalui obat yang ia gunakan untuk mengatasi kerontokan rambut setelah menjalani perawatan kanker testis.
Alvarez didiagnosis menderita penyakit tersebut pada tahun 2016 dan, setelah perawatan, kembali bermain pada tahun 2017, tetapi kambuh lagi di akhir tahun yang sama, dan kembali bermain untuk kedua kalinya pada tahun 2018.
“Setelah sembuh dari penyakit saya, saya telah menjalani pengobatan untuk mengatasi alopecia selama bertahun-tahun, dan setelah mempelajari masalah ini, kami menemukan bahwa hasil tes positif tersebut terjadi karena saya secara tidak sadar mengonsumsi obat pencegah kerontokan rambut yang mengandung zat terlarang,” kata Alvarez dalam sebuah pernyataan.
“Proses disiplin saat ini masih dalam tahap investigasi dan bersifat rahasia, jadi saya diskors sementara dan saya tidak berwenang untuk memberikan komentar publik lebih lanjut.”
Alvarez mengatakan hasil tes positifnya muncul setelah Athletic kalah 3-0 di kandang sendiri dari Manchester United di leg pertama semifinal Liga Europa pada 1 Mei.
Bek tersebut juga bermain di leg kedua dan dua pertandingan LaLiga lainnya sebelum akhir musim. Alvarez mengatakan ia diberitahu bahwa ia dinyatakan positif “beberapa minggu yang lalu” dan mendengar berita itu merupakan “pukulan yang sangat berat.”
“Saya tidak dapat mempercayainya, mengingat seumur hidup saya tidak pernah mengonsumsi zat terlarang,” jelas pria Spanyol itu.
Athletic Club mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “menyesalkan kesalahan manusia yang dilakukan Yeray” dan akan menunjukkan dukungan kepada sang bek, tetapi tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut saat ini.
Badan pengatur sepak bola Eropa UEFA tidak segera menanggapi permintaan komentar.